• Artikel
  • Kulit
  • Dermatitis Atopik: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Dermatitis Atopik: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Kulit

04 Aug 2023

ditinjau oleh dr. M. Ade Wijaya

Dermatitis atopik atau sering disebut juga eksim merupakan salah satu penyakit kulit yang sering terjadi. Kondisi ini umumnya dimulai sejak anak-anak dan berlanjut hingga dewasa. Meski tidak ada obat khusus untuk kondisi ini, gejala dermatitis atopik dapat dikontrol dengan perawatan yang tepat. Yuk, simak informasi mengenai dermatitis atopik pada ulasan berikut ini.

Apa Itu Dermatitis Atopik?

Dermatitis atopik adalah sebuah kondisi kronis yang menyebabkan kulit meradang, kemerahan, dan iritasi. Orang dengan dermatitis atopik memiliki kulit yang lebih sensitif karena kulitnya kekurangan protein tertentu untuk menjaga kelembaban kulit.

Pada orang dengan kulit yang terang, dermatitis atopik terlihat seperti ruam merah sementara pada orang yang memiliki kulit gelap, kondisi ini terlihat seperti ruam berwarna coklat, ungu, atau abu-abu.

Umumnya, dermatitis atopik terjadi pada bagian tubuh yang bisa menekuk, misalnya dengkul atau siku bagian dalam. Namun, dermatitis atopik bisa juga terjadi di bagian tubuh manapun, seperti tangan atau jari, kaki, lengan, tungkai, bibir, dan kelopak mata.

Penyebab Dermatitis Atopik

Dermatitis atopik bukanlah penyakit menular sehingga kondisi ini disebabkan oleh adanya reaksi di dalam tubuh karena faktor pemicu tertentu.

Melansir dari National Institutes of Health, dermatitis atopik bisa terjadi karena adanya perubahan pada lapisan pelindung kulit yang menyebabkan kulit kehilangan kelembabannya. Hal ini menyebabkan kulit menjadi lebih kering, rusak, dan meradang. Kondisi tersebut memicu sensasi gatal dan rasa ingin menggaruk pada pasien dermatitis atopik. Gesekan kulit dengan kuku dapat menyebabkan kulit terluka dan meningkatkan risiko infeksi bakteri.

Hingga saat ini, para pakar belum mengetahui penyebab pasti dermatitis atopik tetapi kondisi ini dipercayai dipengaruhi oleh genetik, daya tahan tubuh, dan lingkungan.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa menyebabkan dermatitis atopik bertambah parah, yaitu:

  • Alergi terhadap serbuk sari, jamur, tungau, debu, atau bulu hewan
  • Terpapar asap rokok atau polusi udara
  • Udara dingin dan kering
  • Flu atau pilek
  • Terpapar bahan kimia yang mengiritasi kulit
  • Tersentuh dengan kain kasar, misalnya wol
  • Kulit kering
  • Stres
  • Terlalu sering mandi atau berenang hingga menyebabkan kulit kering
  • Perubahan suhu yang tiba-tiba
  • Menggunakan sabun, atau lotion yang mengandung parfum

Gejala Dermatitis Atopik

Orang dengan dermatitis atopik biasanya memiliki penyakit asma atau alergi tertentu. Selain itu, penderita juga mungkin memiliki kondisi lain, seperti kurang tidur, cemas, atau depresi.

Gejala dermatitis atopik dapat berbeda-beda tiap penderitanya, mulai dari gejala ringan hingga berat. Gejalanya dapat menyebar di beberapa bagian tubuh secara bersamaan di area yang sama ataupun area kulit lain.

Beberapa gejala dermatitis atopik yang paling sering terjadi, seperti:

  • Kulit kering
  • Gatal yang cukup berat
  • Pembengkakan dan peradangan
  • Ruam kulit
  • Tonjolan kecil yang berisi cairan atau kerak
  • Kulit pecah-pecah
  • Kulit menebal

Selain gejala dermatitis atopik yang berbeda, area ruam kulit yang ditimbulkan oleh dermatitis atopik juga berbeda berdasarkan usianya.

  • Pada anak di bawah dua tahun, ruam bisa muncul di wajah, kulit kepala, tangan, dan kaki. Ruam akan terasa gatal, mengeluarkan benjolan berisi cairan dan mengeras setelahnya.
  • Pada anak-anak dan remaja, ruam umumnya sering terjadi di siku bagian dalam dan lutut. Ruam juga bisa terjadi di leher, tangan, dan kaki.
  • Pada orang dewasa, ruam mungkin terjadi di tangan, kelopak mata, dan genital.

Cara Mengatasi Dermatitis Atopik

Sayangnya, tidak ada obat untuk menyembuhkan dermatitis. Namun, ada beberapa cara meminimalkan risiko munculnya gejala dari kondisi ini, seperti:

  • Hindari faktor-faktor yang bisa memicu munculnya gejala dermatitis atopik
  • Gunakan pelembab tubuh setidaknya dua kali sehari untuk menjaga kelembaban kulit dan meredakan rasa gatal
  • Pastikan kuku tetap pendek dan gunakan sarung tangan tipis saat tidur untuk menghindari menggaruk tanpa sadar
  • Gunakan krim anti gatal yang mengandung hidrokortison
  • Konsumsi obat anti gatal yang diresepkan dokter
  • Gunakan pakaian yang nyaman
  • Gunakan pelembab ruangan
  • Kelola stres dengan teknik relaksasi atau meditasi

Dermatitis atopik mungkin akan lebih sulit dikontrol saat kondisi ini muncul pada bayi, terjadi bersamaan dengan asma, dan gejala menyebar di sekujur tubuh. Bila kondisi dermatitis atopik tidak membaik setelah melakukan beberapa cara di atas dan muncul tanda infeksi, seperti demam dan nyeri, segera periksakan diri ke dokter atau lakukan konsultasi dengan dokter kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Referensi:

Cleveland Clinic. 2022. Atopic Dermatitis. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24299-atopic-dermatitis

Mayo Clinic. 2023. Atopic Dermatitis (Eczema). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/atopic-dermatitis-eczema/symptoms-causes/syc-20353273

MedlinePlus. 2022. Atopic Dermatitis. https://medlineplus.gov/ency/article/000853.htm

National Health Service UK. 2019. Atopic Eczema. https://www.nhs.uk/conditions/atopic-eczema/

National Institutes of Health. Atopic Dermatitis. https://www.niams.nih.gov/health-topics/atopic-dermatitis