• Artikel
  • Kulit
  • Dermatitis Kronis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati

Dermatitis Kronis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati

Kulit

30 May 2024

ditinjau oleh dr. Astrid Sophia Wulandari

Dermatitis kronis adalah kondisi peradangan kulit yang berlangsung dalam jangka waktu lama dan sering kali kambuh. Kondisi ini tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan fisik seperti gatal, ruam, dan kulit pecah-pecah, tetapi juga dapat mempengaruhi aspek psikologis penderitanya. Rasa tidak nyaman yang terus-menerus bisa mengganggu tidur, aktivitas sehari-hari, dan bahkan menurunkan rasa percaya diri.

Selain itu, dermatitis kronis seringkali memerlukan perawatan yang berkelanjutan dan penyesuaian gaya hidup untuk menghindari pemicu yang dapat memperburuk gejala. Semua faktor ini secara signifikan dapat menyebabkan gangguan kualitas hidup bagi penderitanya yang memerlukan perhatian medis yang tepat dan dukungan dari lingkungan sekitar.

Penyebab Dermatitis Kronis

Penyebab munculnya dermatitis kronis bisa berasal dari berbagai faktor. Berikut adalah penyebabnya:

1. Kulit Kering

Kulit yang kering cenderung lebih mudah mengalami iritasi dan peradangan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh faktor lingkungan seperti cuaca dingin, kelembaban rendah, atau penggunaan sabun yang keras. Kulit yang kehilangan kelembaban alami menjadi lebih rentan terhadap dermatitis.

2. Stres

Stres emosional dan fisik dapat memperburuk gejala dermatitis kronis. Stres meningkatkan produksi hormon tertentu dalam tubuh yang dapat memicu peradangan dan memperburuk kondisi kulit. Selain itu, stres juga dapat mengganggu tidur dan pola makan, yang selanjutnya dapat mempengaruhi kesehatan kulit.

3. Iritasi

Paparan terhadap bahan kimia, sabun keras, detergen, atau bahkan pakaian tertentu dapat menyebabkan iritasi kulit. Iritasi kronis ini bisa memicu peradangan dan dermatitis. Orang dengan kulit sensitif harus berhati-hati terhadap bahan-bahan yang mereka gunakan sehari-hari.

4. Masalah Kekebalan Tubuh

Dermatitis kronis sering kali berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh yang tidak berfungsi dengan baik. Sistem kekebalan yang terlalu aktif dapat menyebabkan peradangan berlebihan pada kulit. Ini biasanya terjadi pada kondisi autoimun di mana tubuh menyerang jaringan sehatnya sendiri, seperti pada dermatitis atopik.

Gejala Dermatitis Kronis

Gejala dermatitis kronis dapat berbeda-beda tergantung dimana bagian tubuh yang terkena. Namun, pada umumnya gejalanya seperti di bawah ini:

1. Gatal

Gatal adalah gejala utama dermatitis kronis. Sensasi gatal yang intens sering kali membuat penderita menggaruk kulitnya, yang bisa memperburuk kondisi. Menggaruk dapat menyebabkan luka dan infeksi sekunder pada kulit, sehingga menambah rasa sakit dan ketidaknyamanan.

2. Ruam pada Kulit

Ruam merah dan meradang adalah gejala umum lainnya. Ruam ini bisa muncul di berbagai bagian tubuh dan sering kali menyebar. Pada beberapa kasus, ruam bisa membentuk lepuh kecil yang berisi cairan.

3. Kulit Pecah-Pecah

Kulit yang terkena dermatitis kronis sering kali menjadi sangat kering dan pecah-pecah. Pecahan kulit ini bisa menyebabkan rasa sakit dan meningkatkan risiko infeksi karena kulit kehilangan lapisan pelindungnya.

4. Bengkak

Peradangan yang kronis dapat menyebabkan pembengkakan pada area kulit yang terkena. Bengkak ini biasanya disertai dengan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Cara Mengobati Dermatitis Kronis

Meski pada umumnya tidak berbahaya, namun kondisi ini dapat mengganggu penderitanya. Berikut adalah cara mengatasi dermatitis kronis:

1. Menggunakan Obat

Penggunaan obat-obatan tertentu bisa membantu mengurangi gejala dermatitis kronis. Antihistamin seperti diphenhydramine dapat membantu mengurangi gatal dan peradangan. Selain itu, krim kortikosteroid sering diresepkan untuk mengurangi inflamasi dan mempercepat penyembuhan kulit.

2. Hindari Menggaruk Area yang Terkena

Menggaruk area yang terkena dermatitis hanya akan memperburuk kondisi. Menggaruk bisa menyebabkan luka dan meningkatkan risiko infeksi. Menggunakan sarung tangan atau menjaga kuku tetap pendek bisa membantu mengurangi kerusakan akibat garukan.

3. Menggunakan Pelembab

Pelembab sangat penting untuk mengatasi kulit kering dan menjaga kelembaban kulit. Pilih pelembab yang bebas dari pewangi dan bahan kimia. Penggunaan pelembab secara rutin, terutama setelah mandi, bisa membantu memperbaiki fungsi penghalang kulit.

4. Mandi dengan Air Hangat

Mandi dengan air hangat dapat membantu mengurangi iritasi dan menjaga kelembaban kulit. Air panas bisa menghilangkan minyak alami kulit, sementara air hangat membantu menjaga kelembaban dan kenyamanan kulit. Gunakan sabun yang lembut dan hindari menggosok kulit terlalu keras. Pastikan air yang digunakan tidak terlalu panas.

Jika gejala terus berlanjut atau memburuk, temui dokter untuk mendapatkan perawatan yang lebih tepat. Yuk, konsultasikan permasalahan kulit dan kesehatan lainnya bersama Dkonsul.