15 Feb 2024
ditinjau oleh dr. Astrid Sophia Wulandari
ditinjau oleh dr. Astrid Sophia Wulandari
Sesuai namanya, penyakit menular seksual (PMS) adalah kondisi yang terjadi karena aktivitas seksual apapun yang melibatkan mulut, anus, vagina, dan penis. Penularan PMS juga dapat terjadi melalui transfusi darah atau memakai jarum suntik yang sama dengan penderita. Beberapa penyakit menular seksual menunjukkan gejala, tapi beberapa juga tidak menunjukkan gejala apapun.
Beberapa gejala penyakit menular seksual adalah:
Penyakit menular seksual berkembang ketika bakteri, virus, atau parasit menginfeksi tubuh Anda. Mikroorganisme ini ada pada cairan tubuh seperti darah, urin, air mani, dan air liur. Ketahui berbagai jenis penyakit menular seksual beserta gejala dan cara pengobatannya berikut ini!
Berikut adalah 7 jenis penyakit menular seksual yang patut diwaspadai:
HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome). HIV menyebar melalui cairan tubuh, terutama darah, cairan genital, anal, dan air susu ibu yang sudah terinfeksi.
Virus ini ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak aman, berbagi jarum suntik atau peralatan yang terkontaminasi, serta dari ibu yang terinfeksi kepada bayi selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.
HIV/AIDS tidak dapat disembuhkan, tetapi pengobatan Antiretroviral (ARV) dapat mengontrol perkembangan virus dan memperpanjang hidup seseorang yang sudah terinfeksi.
Herpes Genital disebabkan oleh virus Herpes Simplex tipe 1 (HSV-1) atau tipe 2 (HSV-2). HSV-1 biasanya menyerang mulut dan menyebar melalui air liur atau luka herpes di sekitar mulut. Sedangkan HSV-2 menyerang area genital, anus, dan mulut. Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seks.
Gejala utamanya adalah adanya lesi atau luka di sekitar mulut, anus, atau area genital, dan disertai rasa gatal atau terbakar. Herpes genital tidak dapat disembuhkan, tapi obat antivirus dapat membantu mengurangi intensitas dan durasi gejala, serta mengurangi risiko penularan.
Penyakit sifilis disebabkan bakteri Treponema Pallidum. Penyakit ini menyebar melalui kontak langsung dengan luka sifilis pada orang yang terinfeksi melalui hubungan seksual. Gejalanya ditandai dengan munculnya luka berbentuk bulat dan keras di sekitar alat kelamin, anus, rektum, dan mulut.
Sifilis dapat diobati dengan antibiotik, terutama pada tahap awal penyakit. Pengobatan dini dapat membantu menyembuhkan infeksi dan mencegah komplikasi jangka panjang. Satu-satunya cara untuk memastikan ada atau tidaknya sifilis adalah dengan melakukan tes.
HPV dapat menyebar melalui kontak kulit-ke-kulit, terutama saat berhubungan seksual. Ada lebih dari 100 tipe virus HPV. dan beberapa virus dapat menginfeksi daerah genital, dubur, dan tenggorokan. HPV dapat terjadi pada pria dan wanita. Beberapa tipe HPV dapat menyebabkan kanker serviks, vagina, vulva, penis, anus, dan kanker orofaringeal.
Vaksin HPV telah dikembangkan untuk melindungi beberapa tipe virus yang menyebabkan kanker dan kutil genital. Vaksin ini dapat dilakukan saat anak-anak dan remaja sebelum aktif melakukan hubungan seksual.
Gonore dikenal juga dengan penyakit kencing nanah yang disebabkan bakteri Neisseria Gonorrhoeae. Bakteri ini dapat menginfeksi area genital, anus, dan tenggorokan. Gonore dapat menyebar melalui hubungan seksual vaginal, anal, atau oral dengan seseorang yang sudah terinfeksi. Penyakit ini juga bisa menular ke bayi saat melahirkan. Jika tidak diobati, Gonore dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.
Klamidia adalah penyakit menular seksual yang disebabkan bakteri Chlamydia Trachomatis. Bakteri ini dapat menginfeksi organ reproduksi, termasuk saluran kelamin pada pria dan wanita, uretra, serviks, rektum, dan tenggorokan. Klamidia ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak aman dengan seseorang yang sudah terinfeksi. Klamidia juga bisa menurun ke bayi saat melahirkan.
Gejala klamidia tidak selalu terlihat, dan banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka sudah terinfeksi. Penyakit ini masih dapat disembuhkan dengan pengobatan dini. Karena pada kebanyakan kasus tidak bergejala, maka Anda harus melakukan tes atau pemeriksaan kesehatan untuk mengetahuinya.
Virus Hepatitis B (HBV) dapat menyebabkan peradangan pada hati dan menyebar melalui darah dan cairan tubuh lainnya, termasuk cairan seksual. Virus HBV dapat ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak aman, berbagi jarum suntik, peralatan yang terkontaminasi, dan dari ibu yang terinfeksi kepada bayi.
Anda dapat melakukan pencegahan dengan vaksin Hepatitis B. Vaksin ini biasanya diberikan kepada bayi pada masa anak-anak dan juga pada orang dewasa yang memiliki risiko terinfeksi.
Penyakit menular seksual dapat dicegah dengan menerapkan perilaku seks yang aman, yakni dengan menggunakan kondom saat berhubungan intim dan tidak bergonta-ganti pasangan seksual.
Anda juga dapat melakukan pencegahan dengan melakukan vaksinasi Hepatitis B dan HPV. Melakukan skrining khususnya yang berkaitan dengan organ reproduksi secara berkala juga baik untuk dilakukan.
Apabila Anda ingin tahu lebih banyak atau menanyakan seputar kesehatan reproduksi atau terkait penyakit menular seksual, Anda dapat melakukan konsultasi online dengan ahlinya.
Centers for Disease Control and Prevention. 2023. Sexually Transmitted Diseases (STDs) Prevention [daring]. Tautan: https://www.cdc.gov/std/prevention/default.htm
Medical News Today. 2023. What You Need to Know About Sexually Transmitted Infections [daring]. Tautan: https://www.medicalnewstoday.com/articles/sexually-transmitted-diseases#syphilis
Mayo Clinic. 2021. HPV Infection. Tautan: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hpv-infection/symptoms-causes/syc-20351596
Cleveland Clinic. 2023. Sexually Transmitted Infections [daring]. Tautan: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9138-sexually-transmitted-diseases--infections-stds--stis