Intoleransi Laktosa: Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasi

Kesehatan

12 Sep 2023

ditinjau oleh dr. M. Ade Wijaya

Pernahkah Anda alami perut tidak nyaman usai konsumsi produk susu? Anda mungkin alami intoleransi laktosa. Intoleransi laktosa bukanlah sebuah penyakit melainkan reaksi tubuh terhadap makanan yang tidak bisa dicerna dengan baik, dalam hal ini laktosa. Lantas, apa itu intoleransi laktosa? Simak penjelasan lengkapnya pada ulasan berikut ini.

Apa itu Intoleransi Laktosa?

Intoleransi laktosa adalah sebuah reaksi sistem pencernaan terhadap laktosa atau kandungan gula dalam susu. Pada orang yang mengalami intoleransi laktosa, konsumsi produk susu akan membuat pencernaan terasa tidak nyaman.

Di dalam sistem pencernaan, terdapat dua organ yang membantu proses pencernaan, yaitu usus besar dan kecil. Saat makanan masuk, usus kecil akan menyerap nutrisi dalam makanan tersebut. Nutrisi yang tidak bisa terserap akan diproses lebih lanjut di usus besar dan dikeluarkan dari tubuh berupa feses.

Pada kasus intoleransi laktosa, usus kecil tidak bisa mencerna laktosa sehingga proses pencernaan dilanjutkan ke usus besar. Nah, molekul gula yang tidak tercerna tersebut, akan mengeluarkan lebih banyak air dan gas. Hal ini memicu usus besar untuk mengeluarkan cairan tambahan agar laktosa bisa melewatinya. Kondisi tersebut yang membuat penderita dapat mengalami gejala diare dan sakit perut setelah konsumsi produk susu.

Penyebab Intoleransi Laktosa

Penyebab utama dari intoleransi laktosa adalah enzim laktase di dalam usus kecil yang tidak cukup untuk mencerna kandungan gula dalam susu (laktosa).

Pada kondisi umum, enzim laktase akan mengubah laktosa menjadi dua jenis gula, yaitu glukosa dan galaktosa. Kedua gula tersebut akan terserap ke dalam peredaran darah melalui lapisan usus.

Namun, ketika Anda kekurangan laktase, laktosa dalam susu akan berlanjut ke usus besar dan dikeluarkan dari tubuh. Di dalam usus besar, bakteri tidak bisa memproses laktosa dengan baik sehingga munculah gejala intoleransi laktosa.

Terdapat tiga jenis intoleransi laktosa. Masing-masing jenis intoleransi laktosa memiliki penyebab yang berbeda.

1. Intoleransi laktosa primer

Orang dengan jenis intoleransi laktosa ini memiliki jumlah enzim laktase yang normal pada awal kehidupan. Namun, seiring pertumbuhan anak, jumlah laktase mulai menurun. Akhirnya saat dewasa jumlah laktase sangat sedikit sehingga alami intoleransi laktosa.

2. Intoleransi laktosa sekunder

Jenis intoleransi laktosa sekunder terjadi ketika jumlah laktase menurun karena penyakit tertentu, cedera, atau riwayat operasi usus kecil. Penyakit yang berhubungan dengan intoleransi sekunder, seperti enterokolitis, penyakit celiac, dan penyakit Crohn.

3. Intoleransi laktosa kongenital

Meski mungkin terjadi, kasus intoleransi laktosa pada bayi sangat jarang terjadi. Intoleransi pada bayi biasanya terjadi karena faktor keturunan. Selain itu, bayi prematur juga berisiko untuk mengalami intoleransi laktosa jenis ini.

Gejala Intoleransi Laktosa

Gejala intoleransi laktosa biasanya terjadi setelah makan atau minum produk yang mengandung laktosa, seperti susu, mentega, keju, krim, yogurt, dan es krim.

Beberapa gejala intoleransi laktosa yang umum terjadi, seperti:

  • Diare atau konstipasi
  • Mual dan terkadang muntah
  • Kram perut
  • Sakit perut atau rasa tidak nyaman
  • Perut kembung

Anda mungkin juga akan memiliki gejala jangka panjang, seperti ruam, sakit kepala, nyeri sendi, merasa lelah, dan sulit konsentrasi.

Cara Mengatasi Intoleransi Laktosa

Pada sebagian besar penderita intoleransi laktosa, gejala bisa dicegah dengan mengurangi atau membatasi makanan yang mengandung laktosa.

Bila Anda harus mengonsumsi makanan laktosa, dokter biasanya akan memberikan suplemen untuk mencegah atau mengurangi gejala intoleransi laktosa.

Selain minum suplemen sebelum konsumsi produk susu, Anda bisa melakukan beberapa cara berikut untuk mengatasi intoleransi laktosa, yaitu:

  • Mulai perlahan. Coba tambahkan sedikit produk susu ke dalam asupan makanan dan lihat reaksi tubuh.
  • Konsumsi produk susu yang mencantumkan rendah kandungan laktosa atau bebas laktosa.
  • Gabungkan produk susu dengan makanan lainnya, misalnya susu dengan biskuit.

Intoleransi laktosa umumnya dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter atau tanya dokter online untuk mencari solusi terbaik dan mencegah keluhan berulang. Selain itu, pastikan Anda membaca label produk secara hati-hati sebelum mengonsumsi agar gejala intoleransi laktosa dapat dihindari.

Referensi:

Cleveland Clinic. 2023. Lactose Intolerance. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/7317-lactose-intolerance

John Hopkins Medicine. Lactose Intolerance. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/lactose-intolerance

Mayo Clinic. 2022. Lactose Intolerance. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lactose-intolerance/symptoms-causes/syc-20374232

National Health Service UK. 2023. Lactose Intolerance. https://www.nhs.uk/conditions/lactose-intolerance/