• Artikel
  • Mata
  • Penyebab Mata Kunang-kunang dan Cara Mengatasi

Penyebab Mata Kunang-kunang dan Cara Mengatasi

Mata

04 Mar 2024

ditinjau oleh dr. Astrid Sophia Wulandari

Pernahkan Anda mengalami mata berkunang-kunang? Kondisi ini membuat Anda jadi kesulitan untuk berkonsentrasi dan melakukan berbagai aktivitas. Mata berkunang-kunang dalam istilah medis disebut dengan photopsia atau fotopsia.

Pada kebanyakan orang, mata berkunang-kunang dapat hilang dengan sendirinya. Tapi, ini merupakan sebuah gejala yang menunjukkan adanya masalah penglihatan atau gejala penyakit lainnya. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan mengenai penyebab dan cara mengatasi mata berkunang-kunang berikut ini!

Apa itu mata kunang-kunang?

Mata berkunang-kunang atau photopsia adalah kondisi dimana ada cahaya seperti kunang-kunang atau bintang di penglihatan Anda. Kondisi ini umumnya terjadi ketika mata atau kepala terkena tekanan atau gesekan, misalnya, kepala terbentur.

Photopsia biasanya muncul dalam bentuk:

  • Lampu berkedip-kedip
  • Lampu berkilauan
  • Bentuk yang mengambang
  • Titik bergerak-gerak
  • Salju atau statis

Mata berkunang-kunang biasanya merupakan gejala dari kondisi lain. Di beberapa kasus, mata berkunang-kunang dapat hilang dengan sendirinya. Namun, apabila Anda merasakan kondisi ini secara berulang dan mengganggu, segera lakukan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab atau kondisi yang Anda alami.

Penyebab mata kunang-kunang

Berikut adalah beberapa penyebab mata berkunang-kunang:

1. Gangguan Retina Mata karena usia

Gangguan retina seperti degenerasi makula dapat menjadi penyebab mata berkunang-kunang. Makula adalah bagian mata yang membantu Anda untuk melihat lurus ke depan dengan jelas, ini biasa disebut dengan visi sentral.

Degenerasi Makula (AMD) adalah kondisi umum yang terjadi pada mata orang berusia 50 tahun ke atas. Seseorang yang mengalami AMD dapat menyebabkan penglihatan sentral menjadi berkurang atau memburuk. Hal ini menyebabkan mata berkunang-kunang.

2. Migrain Mata

Ocular Migraine atau migrain mata adalah jenis migrain yang dapat memengaruhi penglihatan. Migrain adalah jenis sakit kepala yang berulang, biasanya disertai dengan gejala nyeri kepala yang berat, mual, muntah, dan sensitif terhadap cahaya.

Migrain okular memiliki gejala visual yang disebut dengan ├óÔé¼╦£aura├óÔé¼Ôäó, ini menjadi pembeda antara migrain ocular dengan migrain biasa. Aura visual adalah jenis fotopsia yang terlihat seperti salju atau statis di layar TV. Gejala ├óÔé¼╦£aura├óÔé¼Ôäó pada migren okular umumnya bersifat sementara, bisa selama beberapa menit atau satu jam kemudian hilang dengan sendirinya.

3. Peradangan Saraf Mata

Neuritis optik adalah istilah medis untuk menggambarkan peradangan pada saraf optik mata. Saraf optik adalah saraf yang menghubungkan mata dengan otak, berperan penting dalam mengirimkan sinyal visual dari retina ke otak untuk diproses sehingga Anda dapat melihat.

Berikut adalah beberapa gejala Neuritis Optik:

  • Nyeri mata, terutama saat bergerak atau memutar mata
  • Penglihatan kabur atau berkurang
  • Fotopsia
  • Multiple sclerosis (MS) adalah penyebab umum peradangan saraf optik.
  • Sensitivitas terhadap cahaya

4. Ablasi Retina

Retina adalah lapisan tipis yang melapisi dinding belakang bagian dalam mata dan peka terhadap cahaya. Retina mengirimkan pesan kepada otak sehingga Anda bisa melihat. Ablasi retina terjadi ketika retina bergerak keluar dari posisi normalnya. Hal ini menyebabkan sel retina tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk melakukan tugasnya.

Penglihatan berkurang, floaters, dan berkunang-kunang adalah tanda awal ablasi retina. Jika tidak segera dilakukan pengobatan, retina yang terlepas bisa menyebabkan kehilangan penglihatan secara permanen.

5. Detasemen Vitreous Posterior (PVD)

Vitreous adalah zat seperti gel di dalam mata Anda. Biasanya, vitreous menempel pada retina secara normal. Detasemen vitreous posterior (PVD) adalah kondisi ketika vitreous terpisah dari retina. Hal ini terjadi seiring pertambahan usia yang menyebabkannya bergerak atau terlepas dari retina. PVD merupakan kondisi umum dan bagian dari proses penuaan mata. Floater dan kilatan cahaya atau cahaya berkedip adalah gejala umum PVD. Terkadang, PVD menyebabkan robekan dan pelepasan retina.

6. Adanya Penyumbatan Aliran Darah ke Otak

Insufisiensi vertebrobasilar (VBI) merupakan aliran darah yang buruk ke bagian belakang otak. Apabila otak tidak mendapat aliran darah dan nutrisi yang memadai, otak dapat mengalami kerusakan. Bagian belakang otak memproses informasi visual dan mengkoordinasikan gerakan. Kerusakan otak di area ini menyebabkan perubahan penglihatan seperti fotopsia dan kesulitan berjalan serta menyeimbangkan.

Cara mengatasi mata kunang-kunang

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, mata berkunang-kunang atau fotopsia adalah sebuah gejala dari kondisi tertentu, sehingga pengobatan tergantung pada kondisi apa yang mendasari gejala tersebut. Umumnya kondisi ini bisa hilang dengan sendirinya dan tidak berbahaya.

Namun, jika Anda merasa mata kunang-kunang sangat mengganggu dan terus terjadi, segera hubungi dokter untuk berkonsultasi. Dokter akan melakukan pemeriksaan, memberikan saran perawatan, dan pengobatan yang tepat.

Demikianlah pembahasan mengenai penyebab dan cara mengatasi mata berkunang-kunang. Semoga membantu Anda, ya!

Sumber:

Cleveland Clinic. 2023. Photopsias (Eye Flashes). Tautan: https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/25069-photopsias-eye-flashes

Healthline. 2018. What is Photopsia and What Causes It? Tautan: https://www.healthline.com/health/photopsia#treatment

Vision Center. 2023. Photopsia - Symptoms, Causes & Treatments. Tautan: https://www.visioncenter.org/conditions/photopsia/