12 Feb 2024
ditinjau oleh dr. Astrid Sophia Wulandari
Kita seringkali terganggu oleh sensasi tidak nyaman saat kelopak mata terasa berat, mata terasa gatal, atau ketika kita bangun dengan kondisi mata yang melekat. Kali ini, kita membahas tentang satu fenomena yang umum tapi sering dianggap sepele: mata sering belekan.
Sering dianggap sepele, ternyata belekan mata bisa menjadi gejala dari berbagai kondisi, mulai dari hal yang ringan hingga yang memerlukan perhatian medis serius. Oleh karena itu, penting mengetahui apa saja penyebab mata sering belekan dan bagaimana cara mengatasinya. Simak penjelasan lengkapnya berikut!
Berikut adalah 7 penyebab mata sering belekan yang perlu Anda ketahui:
Keluarnya cairan dari mata adalah gejala umum dari konjungtivitis (mata merah). Ini adalah kondisi dimana terjadi peradangan pada selaput tipis yang melapisi bagian putih mata (sklera) dan permukaan bagian dalam kelopak mata.
Selain mata terasa gatal, berpasir, iritasi, dan merah, konjungtivitis juga biasanya disertai lendir mata berwarna putih, kuning, atau hijau yang dapat membentuk kerak di sepanjang garis bulu mata saat Anda tidur. Konjungtivitis disebabkan oleh berbagai faktor seperti virus, bakteri, dan alergi.
Selain konjungtivitis, ada banyak jenis infeksi mata yang dapat menyebabkan keluarnya cairan mata yang tidak normal. Ini termasuk:
Infeksi mata oleh bakteri, virus, atau jamur dapat menyebabkan mata berair. Infeksi ini memicu respons sistem kekebalan tubuh yang dapat menghasilkan lendir atau air mata sebagai cara alami untuk membersihkan mata dan melawan patogen yang menyebabkan infeksi.
Blefaritis adalah kondisi peradangan yang memengaruhi kelopak mata. Kondisi ini terjadi ketika minyak yang diproduksi oleh kelenjar minyak di kelopak mata (kelenjar meibom) terinfeksi atau teriritasi. Blefaritis dapat bersifat kronis dan dapat terjadi pada salah satu atau kedua kelopak mata.
Gejala blefaritis dapat berupa mata merah, gatal, pengelupasan kulit di sekitar mata, lendir atau kerak mata, mata berair, dan sensasi seperti ada benda asing di mata. Blefaritis dapat diobati dengan menjaga kebersihan mata, kompres hangat untuk meredakan peradangan, dan membersihkan kelopak mata secara teratur. Namun, penting untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapat saran perawatan yang tepat.
Bintitan adalah peradangan pada kelenjar minyak di kelopak mata atau folikel bulu mata. Kondisi ini dapat menyebabkan benjolan merah dan nyeri pada kelopak mata yang biasanya berisi nanah. Bintitan dapat terbentuk di bagian luar kelopak mata (hordeolum eksterna) atau bagian dalam kelopak mata (hordeolum internum).
Umumnya, bintitan disebabkan oleh bakteri terutama bakteri Staphylococcus aureus. Bintitan dan blefaritis adalah dua kondisi yang hampir sama, namun blefaritis tidak menimbulkan benjolan seperti bintitan. Bintitan bisa memicu belekan dan rasa nyeri ketika berkedip.
Biasanya, bintitan dapat hilang dengan sendirinya, ada juga beberapa pengobatan di rumah yang bisa Anda lakukan seperti kompres hangat dan membersihkan kelopak mata dengan lembut. Hindari memecahkan nanah untuk mengurangi risiko penyebaran, ya!
Alergi memiliki gejala yang mirip dengan infeksi mata yang disebabkan oleh virus atau bakteri, namun pada konjungtivitis alergi, hal ini disebabkan oleh alergi. Alergen yang umum menyebabkan gejala mata seperti bulu hewan peliharaan, debu, dan serbuk sari.
Gejala dari konjungtivitis alergi adalah mata gatal, berair, pembengkakan, dan kotoran mata. Jika Anda mengalami alergi, mata akan mengeluarkan lebih banyak cairan. Ketika cairan tersebut mengering, area mata akan menjadi berkerak dan lengket seperti belekan.
Belekan dapat terjadi pada akibat mata cedera karena respons alami tubuh yang melepaskan lendir atau air mata sebagai upaya untuk melindungi mata dan memutihkan mata. Cedera mata memiliki berbagai bentuk seperti:
Produksi air mata yang tidak mencukupi atau disfungsi kelenjar meibom, dapat menyebabkan mata kering. Ini adalah kondisi kronis dimana permukaan mata tidak terlumasi dengan baik. Mata kering dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, rasa terbakar, dan produksi air mata berlebihan sebagai respons terhadap kekeringan.
Komponen air mata darurat tidak sama dengan air mata alami dan mengandung banyak lendir. Lendir ini akhirnya akan menumpuk dan menyebabkan mata belekan.
Jika seseorang mengalami gejala mata sering belekan, penting untuk mencari bantuan medis untuk diagnosis dan penanganan yang tepat sesuai dengan penyebab yang mendasarinya.
Kotoran mata dalam jumlah kecil tidaklah berbahaya, namun jika Anda melihat perubahan warna, frekuensi, konsistensi, dan jumlahnya, segera konsultasikan ke dokter.
Jika infeksi mata adalah penyebab belekan, dokter mungkin akan meresepkan obat tetes mata dan salep antibiotik atau antivirus. Apabila alergi mata membuat belekan dan iritasi, obat tetes mata antihistamin dan dekongestan yang dijual bebas dapat meredakan gejalanya.
Kompres air hangat untuk meringankan gejala gatal dan membantu menghilangkan kotoran pada mata. Jika Anda mengalami bintitan atau saluran air mata tersumbat, dokter mungkin akan merekomendasikan pembedahan.
Healthline. 2023. What Causes Crusty Eyes in the Morning? Tautan: https://www.healthline.com/health/what-causes-crusty-eyes-in-the-morning
Medical News Today. 2023. What Causes Crusty Eyes or Sticky eyes? Tautan: https://www.medicalnewstoday.com/articles/crusty-eyes#treatment (the good one)
Myvision.org. 2022. Crusty Eyes (in the morning): Causes and Treatment. Tautan: https://myvision.org/eye-health/crusty-eyes/ All About Vision. 2021. Eye Discharge: What Causes ├óÔé¼╦£Sleep├óÔé¼Ôäó in Your eyes? Tautan: https://www.allaboutvision.com/conditions/eye-discharge.htm (the best one)