16 Feb 2024
ditinjau oleh dr. Astrid Sophia Wulandari
Hamil anggur atau mola hidatidosa adalah kondisi ketika sel telur yang dibuahi tertanam di rahim dan kantung kehamilan terbentuk, tetapi embrio gagal untuk tumbuh. Hal inilah yang membuat janin gagal terbentuk dan dapat menyebabkan seorang wanita mengalami keguguran.
Lalu apa gejala dan penyebab dari kondisi ini? Yuk, simak selengkapnya di uraian berikut ini!
Awalnya, gejala hamil anggur sangat sulit dideteksi. Pasalnya, ketika Anda mencoba memeriksanya dengan test pack, hasil akan menunjukkan bahwa Anda seperti hamil normal.
Hal ini bisa terjadi karena objek yang diuji oleh test pack adalah peningkatan hormon human chorionic gonadotropin (hCG). Hormon hCG adalah hormon yang diproduksi saat hamil oleh sel-sel yang membentuk plasenta.
Pada wanita yang hamil normal dan hamil anggur, kadar hormon ini akan meningkat sehingga hasil di test pack sama-sama positif. Selain itu, berikut adalah beberapa gejala hamil anggur yang dapat Anda rasakan:
Penyebab pasti dari kondisi ini sebenarnya belum dapat dipastikan. Namun, sejumlah ahli menduga bahwa hamil anggur bisa disebabkan dua faktor, yaitu faktor genetik atau masalah pada kromosom.
Sejumlah ahli menjelaskan bahwa hamil anggur dapat terjadi karena faktor genetik. Sebagai gambarannya, pada kelahiran yang normal, plasenta akan berkembang dan memberi asupan makanan pada embrio.
Namun, pada wanita yang mengalami hamil anggur, plasenta akan berkembang menjadi kista. Sementara, embrio atau janin, tidak tumbuh sama sekali.
Kemungkinan lainnya, janin sempat tumbuh sebentar di dalam kandungan, tetapi tidak dapat bertahan lama karena terdesak kista.
Dalam sejumlah kasus, hamil anggur menyebabkan seorang wanita mengalami keguguran. Keguguran saat hamil anggur ini biasanya disebabkan adanya masalah pada kromosom.
Dalam kasus ini, embrio bisa jadi tidak memiliki kromosom atau mungkin menumbuhkannya terlalu banyak. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh rendahnya kualitas sperma atau sel telur.
Kemungkinan lainnya, masalah ini muncul karena pembelahan sel yang tidak normal.
Kasus hamil anggur memang jarang terjadi. Namun, terdapat sejumlah faktor risiko yang harus Anda waspadai. Berikut adalah beberapa faktor risiko hamil anggur:
Ada beberapa jenis pemeriksaan yang harus dilakukan dokter untuk memastikan diagnosis. Berikut adalah penjelasannya.
Dengan paparan ultrasound, dokter akan mengetahui kondisi rahim Anda. Jika hamil anggur, hasil USG akan tidak akan memperlihatkan plasenta, tetapi kantung berisi cairan. Lalu, saat USG, tidak akan telrihat embrio atau janin di dalam rahim.
Dokter juga akan memeriksa kadar HCG dalam darah. Meski hamil normal dan hamil anggur sama-sama membuat Anda menghasilkan hormon HCG, terdapat perbedaan di antara keduanya. Jika Anda hamil anggur, kadar hormon HCG menjadi sangat tinggi di atas batas normal.
Para pakar menyebut, setidaknya ada tiga alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi hamil anggur. Berikut penjelasan dari ketiga metode tersebut:
Umumnya, dokter akan merekomendasikan prosedur operasi untuk mengatasi hamil anggur. Untuk menyelesaikan prosedur ini, dokter akan melakukan penyedotan semua jaringan abnormal di dalam rahim Anda menggunakan alat khusus.
Alternatif lain untuk mengatasi hamil anggur adalah dengan pemberian obat-obatan. Obat yang diberikan adalah obat yang memicu rahim berkontraksi dan mengeluarkan isi rahim.
Histerektomi adalah prosedur pengangkatan rahim. Prosedur ini dilakukan hanya dalam kasus tertentu dan ketika prosedur lainnya tidak dapat memberikan dampak yang baik.
Anda harus segera pergi ke dokter ketika mengalami beberapa gejala tidak wajar saat hamil. Misalnya perdarahan pada vagina, mual dan muntah-muntah, atau mengeluarkan kista berbentuk anggur dari vagina.
Apabila itu terjadi, janganlah menunda-nunda pergi ke dokter agar segera mendapat diagnosis dan perawatan yang tepat.
Itulah penjelasan mengenai hamil anggur. Apabila mengalami gejala yang membuat tidak nyaman selama masa kehamilan, segera konsultasi dengan dokter spesialis kandungan.
Khalid Chaudhry; Dawood Tafti; Marco A. Siccardi. (2023). Anembryonic Pregnancy. StatPearls (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499938/#:~:text=A%20blighted%20ovum%2C%20also%20known,single%20leading%20cause%20of%20miscarriage.)
Cleveland Clinic. 2022. Molar Pregnancy https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17889-molar-pregnancy Web MD. 2023. Blighted Ovum (https://www.webmd.com/baby/blighted-ovum)
Birth Injury Help Center. 2023. Blighted Ovum Miscarriage (Anembryonic Pregnancy) (https://www.birthinjuryhelpcenter.org/blighted-ovum.html)