16 Feb 2024
ditinjau oleh dr. Astrid Sophia Wulandari
Apabila Anda dan pasangan menantikan kehadiran buah hati yang tidak kunjung datang, mungkin inseminasi buatan atau intrauterine insemination (IUI) bisa menjadi alternatif solusinya.
Inseminasi buatan adalah prosedur untuk meningkatkan kemungkinan hamil dengan cara menempatkan sperma secara langsung ke dalam rahim.
Supaya prosedur ini berjalan lancar, sperma harus dimasukkan ke dalam rahim saat ovarium mengeluarkan sel telur. Dengan begitu, diharapkan terjadi pembuahan di tuba falopi.
Maka dari itu, jadwal pelaksanaan prosedur ini harus disesuaikan dengan siklus menstruasi pada wanita. Dalam beberapa kasus, dokter juga menggunakan obat kesuburan yang diberikan kepada pasien bersamaan dengan prosedur inseminasi buatan dilaksanakan.
Berikut adalah penjelasan mengenai persiapan dan prosedur inseminasi buatan.
Anda dan pasangan tentu tidak bisa langsung begitu saja meminta layanan inseminasi buatan begitu tiba di rumah sakit.
Secara total, prosedur IUI atau inseminasi buatan akan memakan waktu selama 28 hari, dari proses persiapan hingga prosedur selesai. Pada tahap persiapan, Anda dan pasangan harus memperhatikan beberapa hal berikut.
Dalam prosedur ini, waktu adalah kunci. Anda harus memeriksa masa kesuburan secara teliti. Untuk melakukannya, Anda dapat menggunakan alat tes masa subur di rumah atau cek USG transvaginal di laboratorium.
Sebelum proses pemindahan sperma ke dalam rahim wanita, Anda dan pasangan harus melalui beberapa pemeriksaan seperti berikut:
Kemudian, dalam banyak kasus, dokter juga memberikan obat kesuburan yang harus dikonsumsi selama lima hari atau suntikan yang diberikan dalam waktu dua minggu.
Obat ini akan memperbesar peluang ovarium mengeluarkan banyak sel telur dan terjadinya pembuahan. Akan tetapi, perlu diingat jika obat kesuburan ini harus diberikan oleh resep dokter.
Prosedur inseminasi buatan sendiri dibagi ke dalam beberapa tahap, yaitu ovulasi, penyiapan sampel sperma, dan penempatan sperma di rahim. Berikut penjelasan dari setiap tahap tersebut.
Anda perlu berkomunikasi dengan dokter mengenai masa kesuburan. Inseminasi biasanya dilakukan pada 24 hingga 36 jam setelah hormon luteinizin (LH) yang memicu terjadi pelepasan sel telur dari ovarium terdeteksi.
Pasangan Anda dapat memberikan sampel sperma sebelum inseminasi buatan dilaksanakan. Nantinya sperma yang telah diberikan oleh pasangan, akan dibekukan dahulu. Sperma akan dicairkan pada saat akan digunakan atau diletakkan di dalam rahim Anda.
Pada tahap ini, durasi prosedur sebenarnya sangat singkat, yaitu hanya beberapa menit. Dalam rentang beberapa menit tersebut, berikut adalah tahapan yang akan dilewati:
Setelah prosedur inseminasi buatan selesai, dokter akan memberikan beberapa obat. Salah satunya adalah progesteron yang dapat membantu memperkuat rahim dan memperbesar kemungkinan hamil.
Kehamilan terjadi apabila sperma membuahi sel telur. Lalu, sel telur yang telah dibuahi tersebut tertanam di dalam rahim. Anda bisa mencoba melakukan tes kehamilan pada dua minggu setelah melakukan prosedur inseminasi buatan.
Menurut studi yang dimuat jurnal Human Reproduction, tingkat kesuksesan inseminasi buatan adalah sebesar 40,5% setelah enam kali siklus IUI. Ada beberapa faktor yang menentukan apakah prosedur IUI akan berhasil atau tidak. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
IUI atau inseminasi buatan adalah salah satu alternatif bagi Anda dan pasangan yang mendambakan kehadiran buah hati. Anda dan pasangan dapat mempertimbangkan metode satu ini jika berada di situasi berikut:
Itulah penjelasan mengenai prosedur inseminasi buatan atau IUI. Apabila Anda dan pasangan memiliki masalah kesuburan, segera konsultasi dengan dokter spesialis kandungan.
Mayo Clinic. 2023. Intrauterine insemination (IUI) (https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/intrauterine-insemination/about/pac-20384722#:~:text=Overview,the%20procedure%20is%20artificial%20insemination.)
Cleveland Clinic. 2023. IUI (Intrauterine Insemination) (https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/22456-iui-intrauterine-insemination)
P.A.L. Kop, et al. (2015). Intrauterine insemination or intracervical insemination with cryopreserved donor sperm in the natural cycle: a cohort study, Human Reproduction, Volume 30, Issue 3, March 2015, Pages 603├óÔé¼ÔÇ£607 (https://academic.oup.com/humrep/article/30/3/603/662550)
Healthline. 2023. Everything You Need to Know About Artificial Insemination (https://www.healthline.com/health/artificial-insemination#process)