08 Sep 2023
ditinjau oleh dr. M. Ade Wijaya
Alat kontrasepsi merupakan salah satu cara yang bisa digunakan untuk mendukung program keluarga berencana (KB). Dengan menggunakan alat kontrasepsi, Anda dan pasangan dapat membatasi jumlah anak dan mengatur jarak kelahiran anak sesuai keinginan. Ada banyak jeni-jeni alat kontrasepsi KB yang bisa Anda coba, mulai dari KB sementara hingga permanen.
Perencanaan keluarga menjadi salah satu hal penting yang perlu didiskusikan dengan pasangan setelah menikah. Pasalnya, perencanaan yang matang akan meningkatkan keharmonisan keluarga, termasuk kasih sayang dan kebutuhan finansial anak dapat dimaksimalkan.
Setelah merencanakan jumlah anak yang ingin dimiliki, Anda dan pasangan bisa mulai memilih jenis KB yang akan digunakan. Pemilihan jenis KB biasanya tergantung pada kebutuhan Anda.
Berikut adalah beberapa jenis-jenis KB yang bisa Anda pertimbangkan untuk digunakan.
Kontrasepsi alami termasuk jenis KB yang paling murah dan mudah untuk dilakukan. Jenis KB ini dilakukan dengan cara menghitung masa subur wanita. Ada beberapa cara untuk mengetahui masa subur wanita, yaitu dengan pemeriksaan suhu tubuh, perubahan pada cairan vagina, dan memperkirakan kesuburan dengan hitungan kalender.
Kontrasepsi alami akan berhasil saat Anda dan pasangan tidak melakukan hubungan intim selama masa subur berlangsung. Meski mudah dan murah, peluang kegagalan kontrasepsi alami ini besar karena pasangan berisiko untuk lupa mencatat masa suburnya setiap bulan.
Pil KB menjadi salah satu alat kontrasepsi yang sering digunakan oleh wanita. Pil ini mengandung hormon progesteron saja atau campuran progesteron dan estrogen yang diminum setiap hari.
Jenis KB ini memiliki efektivitas kurang dari 95 persen untuk mencegah kehamilan. Bagi beberapa orang menggunakan jenis ini mungkin dinilai tidak praktis karena perlu dikonsumsi setiap hari. Pasalnya, terlewat konsumsi pil KB dapat meningkatkan peluang kehamilan.
Jenis KB yang paling terkenal selanjutnya adalah kondom pria. Alat kontrasepsi ini dipasang pada alat kelamin pria untuk mencegah masuknya sperma ke dalam vagina ketika berhubungan intim.
Selain harga yang terjangkau dan mudah didapatkan, jenis KB ini memiliki efektivitas tinggi, yaitu 98 persen untuk mencegah kehamilan bila digunakan dengan benar. Selain itu, kondom pria menjadi alat kontrasepsi yang efektif untuk mencegah penyakit menular seksual. Meski demikian, penggunaan kondom pria mungkin akan menyebabkan sedikit rasa tidak nyaman saat berhubungan seksual pada beberapa orang.
Jenis KB selanjutnya, yaitu suntik. Ada dua jenis KB suntik berdasarkan jangka waktu perlindungannya, yaitu satu bulan dan tiga bulan. Jenis KB ini memiliki tingkat efektivitas yang mirip dengan pil KB, tetapi lebih efisien karena hanya butuh pembaharuan setiap satu bulan atau tiga bulan sekali. Selain itu, KB jenis ini cenderung meningkatkan pertambahan berat badan pada beberapa orang.
Implan merupakan jenis KB lainnya yang bisa Anda pertimbangkan. Alat kontrasepsi ini memiliki bentuk seukuran batang korek api dan dimasukkan ke bagian bawah kulit, biasanya bagian lengan atas. Implan akan mengeluarkan hormon progestin secara perlahan dan dapat digunakan hingga tiga tahun.
Jenis KB ini memiliki tingkat efektivitas yang tinggi, yaitu 99 persen untuk mencegah kehamilan. Meski demikian, KB implan ini tak lepas dari beberapa kekurangan, seperti menstruasi tidak teratur, bengkak pada area kulit yang terpasang, dan kenaikan berat badan.
IUD merupakan singkatan dari intrauterine device. Jenis KB ini dilakukan dengan pemasangan alat kontrasepsi berbentuk seperti huruf T di rahim untuk menghalangi sperma masuk dan membuahi sel telur. Berdasarkan jangka perlindungannya, IUD terbagi menjadi dua jenis, yaitu jangka waktu 10 tahun dan lima tahun.
Keuntungan menggunakan jenis KB ini adalah efektivitas yang tinggi dan jangka perlindungan yang relatif lama. Namun, Anda mungkin akan mengalami menstruasi tidak teratur dan nyeri panggul pada awal pemasangan IUD.
Sterilisasi merupakan jenis KB permanen yang bisa dilakukan pada wanita ataupun pria. Pada wanita, sterilisasi dilakukan dengan cara melakukan tindakan pembedahan untuk mengikat atau memotong tuba falopi agar kehamilan dapat dicegah. Prosedur tersebut disebut tubektomi.
Sementara itu, prosedur sterilisasi yang dilakukan pada pria disebut vasektomi. Vasektomi dilakukan dengan cara memotong dan menutup saluran yang membawa sperma ke uretra. Dengan demikian, air mani yang dikeluarkan pria saat berhubungan intim tidak mengandung sperma.
Sama seperti jenis KB IUD, efektivitas sterilisasi mencapai 99 persen. Hal yang perlu diingat setelah melakukan sterilisasi, yaitu Anda tidak bisa mengembalikan saluran yang sudah ditutup bila nanti berubah pikiran untuk memiliki anak.
Nah, demikianlah beberapa jenis-jenis KB yang umum digunakan di Indonesia. Pada dasarnya, semua jenis KB memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Oleh sebab itu, pilihlah alat kontrasepsi yang paling nyaman dan sesuai dengan kebutuhan Anda.
Referensi:
Cleveland Clinic. 2021. What Happens When You Skip a Birth Control Pill?. https://health.clevelandclinic.org/what-happens-when-you-skip-a-birth-control-pill/
MedlinePlus. Birth Control. https://medlineplus.gov/birthcontrol.html
National Health Service UK. 2019. Which method of contraception suits me?. https://www.nhs.uk/conditions/contraception/which-method-suits-me/
Planned Parenthood. 2021. Does birth control make you gain weight? https://www.plannedparenthood.org/blog/does-birth-control-make-you-gain-weight
Kementerian Kesehatan RI. 2022. Kontrasepsi Tepat Tingkatkan Kesehatan Reproduksi. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1143/kontrasepsi-tepat-tingkatkan-kesehatan-reproduksi
Mayo Clinic. 2022. Hormonal IUD. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/mirena/about/pac-20391354
Mayo Clinic. 2023. Sterilization. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/birth-control/basics/sterilization/hlv-20049454