16 Jan 2025
ditinjau oleh dr. Astrid Sophia Wulandari
Susu Formula adalah minuman pengganti asi yang bentuknya bubuk atau cair dengan bahan baku susu sapi atau kedelai. Sedangkan susu UHT (Ultra High Temperature) terbuat dari susu sapi yang dipanaskan dengan suhu tinggi, sehingga masa simpan produk dapat lebih lama. Walaupun sama-sama susu, terdapat perbedaan diantaranya. Mulai dari kandungan susu hingga proses pembuatannya yang berbeda. Lalu, diantara susu Formula vs Susu UHT, manakah yang lebih baik? Simak artikel berikut hingga selesai.
Masih banyak yang belum mengetahui perbedaan dari kedua jenis susu ini. Berikut adalah perbedaan dari susu formula vs susu UHT yang perlu diperhatikan.
Susu formula memiliki komposisi protein, kalsium, vitamin, whey protein atau kasein, lemak, zat besi, minyak nabati, inositol, libid, antioksidan, dan minyak ikan.
Susu UHT mengandung protein, kalsium, karbohidrat, lemak, vitamin D, vitamin E, dan mineral tambahan. Khusus susu UHT dengan rasa, biasanya memiliki tambahan bahan berupa penstabil nabati, gula, dan tambahan bubuk rasa.
Susu formula memiliki memiliki 2 tahap pembuatan. Pertama adalah proses basah dengan tahapan pasteurisasi, pencampuran dengan bahan tambahan, sterilisasi produk, penguapan kadar air, dan spray drying. Setelah itu dilanjutkan dengan tahapan kering berupa pendinginan, dan pengadukan kering menggunakan dry mixer.
Susu UHT yang terbuat dari susu sapi akan diklarifikasi terlebih dahulu menggunakan mesin. Kemudian disimpan pada suhu 60°C untuk menghasilkan susu skim dan minyak. Susu tersebut kemudian dipanaskan dengan suhu tinggi 135-150ºC (275 - 302ºF) selama 1 sampai 5 menit. Tahap selanjutnya dilakukan standarisasi, pasteurization, pendinginan, homogenizing, packing, hingga distribusi.
WHO menyarankan untuk mulai memberi susu pengganti selain asi berupa susu formula mulai dari bayi usia 6 sampai 11 bulan. Sebab, dalam susu formula, terdapat kandungan tambahan yang kaya nutrisi, vitamin, mineral, dan zat gizi yang dibutuhkan sang anak pada usia tersebut. Akan sangat membantu jika anak susah makan atau kekurangan zat besi.
Khusus susu UHT, dianjutkan hanya dikonsumsi oleh anak usia 1 tahun ke atas. Hal ini disebabkan tingginya konsentrasi serta kandungan protein dari susu sapi, serta kandungan gula yang cukup tinggi dapat menyebabkan adanya gangguan pencernaan sang anak. Maka dari itu, susu UHT kurang dianjurkan untuk diberikan pada usia dibawah 2 tahun.
Kondisi setiap anak pun berbeda-beda, pastikan untuk mengetahui apakan anak memiliki alergi terhadap protein dalam susu sapi. Apabila terdapat gejala alergi, anda dapat mengganti jenis susu yang terbuat dari bahan nabati. Contohnya susu kedelai, susu almond, susu oat, dan lainnya.
Setelah membaca mengenai perbedaan susu formula maupun susu UHT diatas, apakah anda sudah bisa menentukan mana yang lebih baik?. Jika Anda masih ingin bertanya lebih lanjut mengenai tipe susu yang cocok, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter Dkonsul untuk mendapatkan penanganan terbaik.
Memilih susu formula atau susu UHT harus disesuaikan dengan kebutuhan sang anak. Sehingga dapat memberikan kebaikan yang optimal selama pertumbuhan. Yuk, konsultasikan pemilihan susu terbaik untuk anak dengan chat dokter dkonsul sekarang.
Sumber:
Hamad, Mohamed Nour-Eldin Farid, Shahin, Mostafa Elsaid Alhosiney Almowafy. 2019. Studies on Ultra-High Temperature "UHT" Processing of Milk: Ultra-High Temperature "UHT" Milk. https://www.researchgate.net/publication/323111276_STUDIES_ON_ULTRA-HIGH_TEMPERATURE_UHT_PROCESSING_OF_MILK
NSW Ministry of Health. 2014. Munch and Move Birth to Five Years Resource Manual. [online]. https://healthykids.nsw.gov.au/downloads/file/campaignsprograms/Appropriatedrinkstable.pdf
UNICEF UK. 2022. Health Professionals' Guide to Infant Formula. [online]. https://www.unicef.org.uk/babyfriendly/wp-content/uploads/sites/2/2016/12/Health-professionals-guide-to-infant-formula.pdf