Asma: Gejala, Penyebab, dan Cara Menangani

Kesehatan

02 Aug 2023

ditinjau oleh dr. M. Ade Wijaya

Asma merupakan salah satu jenis penyakit yang ditandai dengan kondisi sulit bernapas. Bagi sebagian orang, gejala asma ini tidak menyebabkan gangguan yang parah. Namun, bagi sebagian yang lain, asma bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari bahkan sampai mengancam jiwa. Lantas, bagaimana asma bisa terjadi? simak informasinya pada ulasan berikut ini.

Apa itu Asma?

Asma merupakan kondisi kesehatan saat saluran udara menyempit dan membengkak serta mengeluarkan banyak lendir. Kondisi ini membuat seseorang kesulitan untuk bernapas, memicu batuk, nyeri dada, dan napas menjadi bunyi mengi.

Saat seseorang bernapas, umumnya otot di sekitar saluran pernapasan akan relaksasi sehingga udara bisa bergerak dengan mudah. Namun, saat asma menyerang, beberapa hal ini bisa terjadi, yaitu:

  • Bronkospasme: Otot di sekitar saluran pernapasan berkontraksi (menegang). Tegangan tersebut membuat saluran pernapasan menyempit sehingga udara tidak bisa bergerak masuk atau keluar.
  • Peradangan: Lapisan saluran pernapasan membengkak. Pembengkakan ini menyebabkan udara tidak bisa bergerak keluar atau ke dalam.
  • Produksi lendir berlebih: Saat asma kambuh, tubuh akan melakukan reflek untuk membuat lendir atau mukus. Kondisi ini justru menyebabkan sumbatan pada saluran pernapasan sehingga penderita kesulitan untuk bernafas.

Asma bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Di Indonesia, penderita penyakit asma mencapai lebih dari 12 juta orang pada tahun 2020. Melansir dari Cleveland Clinic, perempuan lebih berisiko terkena asma dibandingkan laki-laki.

Penyebab Asma

Penyebab asma belum diketahui secara pasti. Namun, terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya asma, yaitu:

  • Alergi: Memiliki alergi terhadap partikel udara tertentu, seperti debu, serbuk bunga, atau air liur hewan peliharaan dapat meningkatkan risiko terjadinya asma.
  • Lingkungan: Selain alergi, paparan zat yang bisa mengiritasi pernapasan, seperti asap rokok atau asap kendaraan, juga bisa menjadi penyebab asma. Penderita asma biasanya memiliki saluran pernapasan yang lebih sensitif, sehingga paparan lingkungan tersebut dapat menyebabkan otot-otot di sekitar saluran pernapasan bisa menyempit atau meradang.

Pada beberapa orang, kondisi asma juga bisa terjadi karena berada di tempat yang dingin dan kering, menghirup bahan kimia yang kuat, atau kelelahan setelah olahraga.

  • Genetik: Asma juga bisa terjadi karena adanya riwayat penyakit ini pada keluarga. Seseorang yang memiliki orang tua dengan asma berisiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit ini.
  • Infeksi pernapasan: Infeksi pernapasan tertentu, seperti infeksi Respiratory syncytial virus (RSV), bisa membuat peradangan hebat pada saluran napas dan paru-paru anak hingga menyebabkan asma.

Mengetahui penyebab asma dapat membantu Anda menghindari pemicunya dan mengontrol gejala asma yang mungkin muncul.

Gejala Asma

Gejala asma bisa berbeda-beda setiap orangnya. Beberapa penderita mungkin memiliki asma yang jarang kambuh. Beberapa penderita lain mungkin akan merasakan asma kambuh hanya saat aktivitas tertentu atau ada juga penderita dengan gejala asma yang tidak hilang.

Berikut adalah beberapa gejala asma yang bisa terjadi.

  • Sesak napas
  • Nyeri dada atau dada terasa berat
  • Ada bunyi nyaring saat menghirup napas (mengi)
  • Batuk, khususnya saat malam hari atau pagi hari
  • Sulit untuk tidur karena sesak napas, batuk, atau mengi
  • Batuk atau mengi yang bertambah parah karena adanya virus pernapasan, seperti influenza.

Gejala asma di atas tidak selalu muncul bersamaan setiap asma kambuh. Sebaiknya segera konsultasikan ke dokter apabila Anda mendapati gejala asma tidak membaik setelah menggunakan obat inhaler atau sesak napas meskipun hanya melakukan sedikit aktivitas fisik.

Pengobatan Asma

Sayangnya, asma tidak bisa disembuhkan. Namun, gejala asma bisa dikontrol agar kualitas hidup Anda tidak terlalu terganggu oleh penyakit ini.

Umumnya, pengobatan asma menggunakan inhaler, yaitu alat kecil yang berisi obat untuk membantu Anda bernapas. Berikut adalah beberapa jenis inhaler.

  • Reliever inhaler: Inhaler ini digunakan saat gejala asma kambuh. Inhaler ini bekerja dengan cepat untuk meredakan gejala asma ringan hingga berat.
  • Preventer inhaler: Inhaler jenis ini digunakan setiap hari untuk mencegah kambuhnya gejala asma.

Selain inhaler, beberapa penderita mungkin akan memerlukan obat tablet untuk mengendalikan asma dan mengurangi gejalanya.

Seperti yang telah disampaikan, gejala asma bisa berbeda tiap orangnya begitu pula pengobatannya. Bila Anda mengalami gejala asma, periksakan ke diri ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Referensi:

Cleveland Clinic. 2022. Asthma. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/6424-asthma

Mayo Clinic. 2022. Asthma. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/asthma/symptoms-causes/syc-20369653

National Health Service UK. 2021. Asthma. https://www.nhs.uk/conditions/asthma/

Kementerian Kesehatan RI. 2022. Asma. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1433/asma